Assalamu’alaikum
Wr. Wb.
Kali
ini Caraka akan berbagi info nama
buah yang dipakai pada permainan anak – anak (maksudnya odong - odong).
Selamat
membaca. .
BUAH KEDONDONG
Manfaat.
Kedondong
(Spondias Dulcis Forst), yang dalam bahasa Inggris sering disebut
sebagai ambarella, otaheite apple, Tahitian quince, great hog plum, Polynesian
plum, jew plum, atau golden plum, merupakan tanaman yang berasal dari Asia
Tenggara dan Asia Selatan, dan selanjutnya menyebar ke berbagai negara tropis.
Buah kedondong ini, yang
sering banyak diolah menjadi asinan atau rujak. Bahkan sudah banyak yang
mengolahnya menjadi olahan jus, acar, jeli, sirop, dll.
Tanaman
ini cocok tumbuh di daerah tropis. Secara fisik dari buah kedondong adalah
berbentuk bulat memanjang, berwarna hijau dan ketika sudah matang akan berwarna
kekuningan. Biji buah kedondong berbentuk bulat, berserat seperti duri dan
berwarna putih.
Buah
ini memiliki kandungan gula dalam bentuk sukrosa yang bermanfaat untuk menambah
energy dan vitalitas tubuh. Kandungan air dan serat yang tinggi dalam buah ini
berkhasiat untuk melancarkan proses pencernaan dan menghilangkan dehidrasi.
Untuk
yang sedang menjalankan program diet dapat mengkonsumi buah ini karena memiliki
kandungan lemak yang rendah, sehingga dapat menjadi cemilan untuk anda yang
sedang berdiet.
Buah
ini sudah dikenal sebagai obat batuk alami tradisional dengan meminum air dari
perasan buah kedondong yang sudah ditambah sedikit garam. Buah kedondong juga
berguna untuk mengobati sakit perut dan diare, dengan meminum perasan bagian
dari kulit batang buah kedondong ini.
Selain
beberapa khasiat yang terdapat dalam buah kedondong, buah ini juga sangat cocok
dijadikan manisan. Ada dua jenis manisan yang dapat diolah dari buah kedondong
ini, yaitu : manisan
basah dan kering.
Buah
kedondong umumnya banyak diolah menjadi manisan basah yang dapat kita dapatkan
sebagai oleh-oleh. Buah yang dapat diolah menjadi manisan adalah buah kedondong
dalam keadaan masing mengkal, kecuali buah yang sudah matang tidak dapat diolah
menjadi manisan karena tekstur yang lembek dan terlalu banyak air.
Tanaman
dan Cara Panennya
Tanaman
kedondong berbentuk pohon berbatang lurus dan besar. Varietas kerdil memiliki
tinggi hingga 2 meter, sedangkan varietas tinggi dapat mencapai 25 meter dengan
garis tengah batang 30-40 cm. Kedondong umumnya berbunga pada bulan Juni - Agustus
dan buahnya masak pada bulan Januari - April.
Pohon
kedondong membutuhkan suhu hanya sekitar 300C, kelembaban udara
sekitar 14 persen dan memerlukan banyak cahaya. Pohon yang ternaungi akan
menghasilkan buah sedikit atau tidak dapat berbuah sama sekali.
Tanaman
kedondong tumbuh baik pada dataran rendah yang kering, hingga ketinggian 700
meter di atas permukaan laut. Curah hujan yang dibutuhkan antara 1.000-1.500 mm
per tahun. Ciri khas pohon kedondong adalah daunnya rontok pada musim kemarau
dan segera bersemi lagi pada musim hujan.
Tanaman
kedondong dapat berbuah setelah berumur tiga tahun sejak ditanam. Buah muda
kulitnya berwarna hijau pekat. Ciri buah siap panen adalah buah berukuran
maksimal, padat, serta kulitnya berwarna hijau kekuningan. Buah umumnya matang
setelah 6-8 bulan sejak bunga mekar. Pemanenan dilakukan secara bertahap dengan
memetik buah yang matang, sedangkan buah yang belum matang dan masih kecil tidak
dipetik. Dengan cara ini, buah yang belum matang dan masih kecil akan bertambah
besar.
Daging
buahnya berasa manis, sedikit asam, tekstur renyah dan mengandung cukup cairan.
Secara sepintas, aroma buah kedondong mirip buah nanas, yaitu kombinasi antara
asam dan manis. Jika sudah masak dan lunak, aromanya menjadi berkurang dan
kulitnya sulit dikupas. Buah mengandung asam organic yang cukup banyak,
sehingga rasanya agak asam. Kadar sukrosa pada buah matang mencapai 8-10,5
g/10g, sehingga rasanya menjadi manis.
Daun
Sebagai Lalap
Daun
kedondong merupakan daun majemuk bersirip dengan 4-12 pasang anak daun,
berwarna hijau muda hingga hijau tua. Anak daun panjangnya antara 5,5-13 cm dan
lebarnya antara 1,6-5 cm. Seperti halnya daun-daunan hijau lain, daun kedondong
juga dapat digunakan sebagai bahan sayuran. Di beberapa daerah, daun kedondong
muda dapat dikukus atau direbus dan digunakan sebagai lalapan dicampur dengan
sambal. Rasanya enak dan lezat, apalagi jika dimakan bersama nasi yang masih
hangat.
Kesehatan
Pencernaan
Zat
gizi yang cukup menonjol pada buah kedondong adalah vitamin C yang mencapai
sekitar 30 - 50 mg per 100 gram daging buah, selain
kalsiuam, fosfor, besi dan vitamin A dalam jumlah cukup banyak. Kandungan serat
pangan (dietari fiber) pada buah kedondong 0,85 - 3,60 g/100 g, sehingga sangat bermanfaat
untuk pemeliharana kesehatan saluran pencernaan.
Kandungan
utama yang terdapat dalam buah kedondong adalah unsur gula dalam bentuk sukrosa
yang penting sebagai penambah energy dan vitalitas tubuh. Begitu juga dengan
kandungan dan airnya yang cukup tinggi bermanfaat dalam melancarkan pencernaan
serta mencegah dehidrasi.
Karena
rendahnya kandungan lemak, buah ini cocok sebagai makanan cemilan diet yang
menyegarkan. Kandungan karbohidrat maupun proteinnya juga termasuk rendah.
Khasiat :
1.
Bagian daun dan kulit batang dari pohon
kedondong dapat dimanfaatkan sebagai pengobatan. Daun dan kulit pohon ini
banyak mengandung flavanoida, saponin, dan tannin. Kandungan ini sangat
bermanfaat untk menyembuhkan penyakit disentri dan mengobati penyakit batuk.
2.
Mengobati
disentri.
Ambil kulit pohon kedondong sekitar 5 gr.
Pilih kulit yang segar lalu bersihkan. Setelah itu diiris dalam bentuk
kecil-kecil dan rebus bersama 2 air gelas hingga tersisa setengahnya. Kemudian
diamkan agar lebih hangat, lalu saring dan minum airnya, sehari dua kali pagi
dan sore.
3.
Mengatasi
batuk.
Ambil daun kedondong yang segar 3 atau 4
lembar daun kedondong.
Lalu rebus ke dalam 2 gelas air. Setelah masak dan air tinggal setengahnya lalu
diamkan agar hangat. Setelah itu saring dan minum airnya. Akan lebih enak bila
ramuan-ramuan tersebut diminum dengan menambahkan madu.
4.
Mengatasi
batuk juga dapat menggunakan buah kedondong. Caranya: ambil 2 atau 3 buah
kedondong. Cuci bersih lalu parut. Tanpa ditambah air peras airnya. Tambahkan
sedikit garam, minumkan kepada penderita 3x sehari.
Sekian,
semoga bermanfaat untuk anda.
Terima
kasih telah membaca artikel Caraka, kritik dan saran yang membangun sangat
dinanti.
Wassalamu’alaikum
Wr. Wb.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar