Jumat, 14 Februari 2014

Mengenal manfaat dan khasiat buah jeruk kawista



Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Kali ini Caraka akan berbagi info seputar keluarga buah jeruk.
Selamat membaca. .

BUAH JERUK KAWISTA

Manfaat.
Buah yang satu ini aslinya dari India dan di Indonesia tergolong sebagai buah yang langka. Bentuknya bulat warnanya putih sedikit cokelat kehijauan. Aromanya sungguh wangi semerbak saat buah ini masak.

Kalau banyak orang tak kenal buah kawista memang wajar karena buah yang satu ini sudah tergolong buah langka. Di daerah Rembang dan sekitarnya masih banyak ditanam pohon kawista. Karena itu pula di daerah ini dikenal sebagai produsen sirup kawista.

Nama buah ini (Limonia acidissima Feronia limonia) dan dalam jenisnya tergolong sebagai jenis jeruk-jerukan. Pohonnya tinggi dengan daun-daun yang kecil dan rindang. Buahnya  mirip buah melon tetapi lebih kecil. Warna kulit buahnya coklat bercorak-corak kasar sedikit hijau kecoklatan.

Uniknya buah ini sangat keras kulitnya. Jika sudah masak pohon buah ini akan menebarkan aroma sangat wangi. Jika akan memakannya, tak ada cara lain kecuali dibanting hingga retak atau pecah. Isi kawista berwarna kuning kecoklatan dengan biji-biji seperti jambu biji dan sedikit berserabut daging buahnya.

Untuk menyantapnya biasanya dikeruk langsung dengan sendok dan ditaburi gula pasir. Karena rasa kawista agak asam dan tidak manis sama sekali. Bisa juga diaduk dengan es, sedikit air dan gula pasir hingga lebih asyik rasanya.

Sayang sekali kini tidak banyak lagi pohon kawista yang ditanam orang. Kadang-kadang di pasar tradisional ada penjual yang membawa buah kawaista ini meskipun hanya beberapa buah saja. Kalau penasaran dengan rasanya, biasa mencicipi dodol kawista yang banyak dijual di toko oleh-oleh. Jika ingin tahu aroma wanginya, bisa mencicipi sirup kawista yang berwarna coklat tua dan wangi.

Kawista dengan nama ilmiah Limonia acidissima syn. Feronia limonia merupakan pohon yang masih kerabat dekat maja. Pohon kawista masih termasuk dalam suku jeruk - jerukan (Rutaceae). Tumbuhan yang dimanfaatkan buahnya ini sudah jarang dijumpai meskipun sekarang beberapa daerah mulai mengembangkannya. Kawista yang diketahui asalnya dari India selatan hingga ke Asia Tenggara dan Jawa ini relatif tahan kondisi buruk (kering atau tanah salin) dan tahan penyakit.

Secara umum pohon ini dikenal sebagai Kawista. Di beberapa daerah di Jawa biasa disebut sebagai Kawis sedangkan di Bali pohon ini dinamakan Kusta. Tanaman bernama ilmiah (binomial) Limonia acidissima ini dikenal sebagai Indian Woodapple atau Elephant Apple.

Ciri-ciri Pohon Kawista.
Pohon Kawista (Kawis) menyukai daerah kering. Batangnya relatif kecil dan bisa mencapai tinggi hingga 12 meter dengan cabang dan ranting yang ramping, serta memiliki kebiasaan meluruhkan daunnya. Cabang pohon Kawista (Limonia acidissima) biasanya ditumbuhi duri. Daunnya majemuk berukuran panjang hingga 12 centimeter, dan anak daunnya berhadapan, dua sampai tiga pasang.

Buah Kawista tergantung di pohon.
Bunga Kawista biasanya bergerombol dengan warna putih atau hijau dan kemerahan. Bunga keluar dari ketiak daun atau terletak di ujung ranting. Buah Kawista berbentuk bulat, berkulit keras dan bersisik, dan berwarna coklat putih. Daging buahnya berbau harum berwarna coklat kehitaman.

Buah Kawista yang telah cukup masak akan jatuh dengan sendirinya. Karena kulit buahnya yang keras, meskipun jatuh buah ini tidak akan rusak.

Habitat dan Penyebaran Kawista.
Pohon Kawista tumbuh di daerah tropis dengan kondisi tanah yang kering. Tumbuhan penghasil buah ini merupakan tanaman dataran rendah yang mampu tumbuh hingga pada ketinggian 400 mdpl.

Kawista tumbuh alami di daerah Sri Lanka, India, Myanmar, dan Indocina, kemudian menyebar hingga ke Malaysia dan Indonesia. Pohon Kawista juga sudah diintrodusir ke Amerika. Di Indonesia, Kawista tumbuh alami di daerah pesisir utara pulau Jawa.

Pemanfaatan Kawista.
 Di Indonesia pohon Kawista belum banyak dibudidayakan dan sekedar tumbuh alami secara liar di pekarangan dan kebun. Padahal dibeberapa negara seperti Sri Lanka, Kawista telah dibudidayakan bahkan buah Kawista yang diolah menjadi menjadi krim kawista menjadi salah satu komoditas eksport.

Buah Kawista dapat dimakan langsung. Atau diolah menjadi berbagai komoditas seperti sirup dan dodol. Selain itu Buah kawista yang matang dipercaya mampu menjadi obat menurunkan panas dan sakit perut, serta dimanfaatkan sebagai tonikum.

Kulit batang pohon Kawista dipercaya juga dapat menjadi campuran jamu untuk mengatasi haid yang berlebihan, gangguan hati, mengatasi mual-mual, bahkan untuk mengobati luka akibat gigitan serangga.

Sayangnya tidak banyak yang mengenal dan membudidayakan pohon Kawista. Pohon dan buah Kawista ini memang kalah populer dengan aneka buah lainnya, tetapi bukankah ini juga termasuk salah satu kekayaan yang menunggu eksplorasi kita. Sri Langka saja mampu mengekspor buah ini kenapa kita tidak?

Sekian, semoga bermanfaat untuk anda.
Terima kasih telah membaca artikel Caraka, kritik dan saran yang membangun sangat dinanti.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Sumber :

2 komentar:

Lambok Arnold Siregar mengatakan...

salam kenal mas caraka

mohon infokan dimana jual biji kawista batu.
thanks

Nur haura afeeya mengatakan...

Salam

Posting Komentar